Halloween party ideas 2015

foto ilustrasi  ANTI NARKOBA oleh Regina Pacis Bogor
Narkoba alias narkotika dan obat terlarang. Indonesia dikabarkan jadi lahan empuk penjualan narkoba.

Negeri ini jadi pasar. Pasar yang meraup untung banyak. Bisnis narkoba menggiurkan. Demikian hasil penyelidikan berbagai pihak.

Harga narkoba memang mahal. Siapa yang tidak mau berbisnis? Dengan beberapa gram saja untungnya lumayan.

Memang dari sisi bisnis menggiurkan. Dari sisi kesehatan cukup besar pengaruhnya. Narkoba membuat penggunanya ketagihan. Dia akan berusaha dengan segala cara untuk mendapatkannya.

Justru itulah yang membuat beberapa warga di negeri ini kecanduan. Candu untuk memakai narkoba. Dan sudah banyak yang candu.

Boleh jadi candu narkoba ini menjadi salah satu penyakit akut di Indonesia. Apa jadinya masa depan negeri ini jika penyakit ini tidak dicegah?

Semoga pihak terkait bekerja dengan masyarakat memberantas narkoba ini. Banyak lubang yang digunakan pengedar untuk memasarkan narkoba ini.

Saya pernah dengar dari beberapa teman luar negeri kalau bisnis narkoba ini menggiurkan. Tetapi taruhannya nyawa. Kalau tidak sependapat dengan bos pengedar, anak buahnya dikorbankan. Bahkan tentara pun kadang-kadang tergiur dengan tawaran bayaran mahal dari pengedar narkoba.

Ini cerita dari luar negeri. Semoga tidak seperti itu di negeri ini. Kalau pun seperti itu semoga cepat diatasi. Sayang jika rakyat Indonesia sudah terbius candu narkoba.

PA, 19/12/12
Gordi

*Pernah dimuat di blog kompasiana pada 19/12/12


foto dari tempo.co
Tenaga kerja negeri ini banyak membantu orang luar negeri. Tanpa mereka roda perekonomian luar negeri tidak berjalan baik. Inilah sebabnya TKI kita memberi sumbangan besar. Sumbangan itu juga muncul di negeri ini. Uang yang mereka kirimkan jumlahnya besar.

Negeri ini memang kaya tenaga manusia. Jangan heran jika yang lain dikirim keluar negeri. Kaya tenaga tidak sama dengan kaya pekerjaan. Sebab, mereka keluar negeri untuk bekerja. Bekerja demi sesuap nasi. Uang yang mereka peroleh bisa digunakan untuk menghidupi keluarga di sini.

Amat sayang ketika ada berita TKI kita membunuh orang. Majikan, keluarga majikan, dan sebagainya. Tentu ini tidak sesuai dengan tujuan utama. Mereka pergi untuk mendapat uang. Caranya dengan bekerja. Bukan pergi untuk membunuh. Pasukan TNI keluar negeri saja bukan untuk membunuh tetapi membantu mengamankan daerah konflik.

Tetapi mengapa TKI kita sampai membunuh orang? Tidakkah mereka tahu bahwa membunuh itu mencelakakan mereka? Mereka dihukum dengan hukuman berat bahkan sampai mati?

Penyebabnya mesti ditelisik. Ada yang dendam, stres, tidak mau diperlakukan tidak manusiawi, beban terlalu berat, dan sebagainya. Mereka bereaksi demikain karena sudah berat sekali bebannya. Mereka tentu beda dengan TKI lainnya yang lemah tak berdaya sampai diperkosa dan dilecehkan. Ini yang paling disayangkan dari saudari/a kita. Mereka kadang-kadang diperlakukan tidak adil tetapi mereka juga kadang-kadang memperlakukan dengan tidak adil.

Tentu latar belakangnya mesti dicari. Kasus semacam ini sebaiknya menjadi evaluasi bagi pihak penanggung jawab. Masyarakat kita kadang-kadang gampang ditipu. Calo berkeliaran di kampung-kampung. Iming-iming gaji tinggi terus digemborkan. Siapa tidak tergoda?

Bayarannya mahal. Nyawa pun jadi taruhan.

Hai..pemangku jabatan lindungilah rakyatmu. Mereka disanjung tetapi sekaligus dijatuhkan. Di mana matamu ketika sebagian rakyat negeri ini diperkosa oleh orang asing? Di mana perhatianmu ketika sebagaian warga kita dihukum gantung pihak asing? Masihkah engkau berdalih biarkan hukum bekerja dan pihak terkait menyelesaikannya?

PA, 14/12/12
Gordi Afri

foto dari sukacita.deviantart.com
Bangun pagi ini dengan semangat baru. Semangat yang membara untuk memulai aktivitas harian. Sejenak saya duduk. Lalu, membaca sebuah kalimat indah. Intinya, sebuah ajakan untuk memulai hari ini dengan SUKACITA.

Ssaya terdiam. Apa benar semua orang bangun dengan rasa SUKACITA?
Bagi yang punya janji boleh jadi sukacita. Sebab, hari ini janjinya dipenuhi. Bagi yang tidur pulas juga. Dia sudah mendapat energi baru pagi ini. Bagi yang mengakhiri tugas boleh jadi sukacita. Dia tidak akan terbebani lagi dengan tugas yang dipercayakan padanya.

Macam-macam alasan munculnya SUKACITA itu. Tetapi, banyak orang-kalau mau jujur-tidak mengalami seperti itu. Ada yang bangun dengan buru-buru. Terlambat tiba di kantor siap dipotong gajinya. Ada yang harus bangun pagi-pagi sekali supaya cepat tiba di kantor. Ada yang tergesa-gesa karena bensin motor atau mobilnya belum terisi.

Lalu bagaimana memulai hari ini dengan SUKACITA?
Inilah harapan setiap orang. Dengan SUKACITA kita mempunyai semangat baru untuk mengisi hari ini. Ciptakanlah suasana gembira saat Anda memulai pekerjaan hari ini.

Pemimpin Anda mengharapkan Anda tersenyum dalam mengerjakan tugas. Guru dan dosen mengharapkan muridnya semangat mengikuti pelajaran. Sopir angkutan mengharapkan rekan kerjanya ramah dan tersenyum melayani penumpang.

Macam-macam harapan. Hanya satu obatnya. Mulailah hari ini dengan SUKACITA. Energi SUKACITA ini menyemangati Anda dalam pekerjaan sepanjang hari.
Selamat pagi…..

PA, 4/12/12
Gordi

 “Hukum di Indonesia bisa dibeli”

Demikian komentar lepas seorang teman dalam sebuah obrolan. Apa benar demikian?
Jika demikain berapa kira-kira harganya? Lebih mahal dari harga sebuah sandal jepit tentunya. Hukum kok dibandingkan dengan sandal jepit. Yah….sandal jepit itu murah. Karena murah, rakyat kecil membelinya.

Kalau hukum? Hukum amat mahal. Terlalu mahal untuk rakyat kecil. Makanya, rakyat tidak bisa membeli hukum. Orang yang berrduit bisa membelinya.

Di Indonesia ini hukum bisa dibeli. Jangan heran jika hukum kadang-kadang ‘bergigi’ untuk orang tak berduit. Yang berduit malah tampak ‘kebal’ hukum. Memang mereka tampak kebal hukum karena hukum bisa dibeli. Merekalah pelanggannya.

Kalau hukum diperjualbelikan maka keberadaaan hukum bisa relatif. Hukum menjadi tidak pasti. Padahal hukum mestinya pasti. Sebab, hukum mengatur kehidupan orang banyak. Mengatur dengan peraturan yang pasti. Bukan peraturan yang bisa diubah-ubah sesuai besarnya uang.

Yahh Indonesia masih jauh. Kapankah hukum bisa berfungsi dengan baik? Ketika hukum itu berlaku untuk semua orang, kaya dan miskin, tanpa embel-embel uang.

PA, 4/12/12
Gordi



Pertandingan Indonesia melawan Malaysia paling ditunggu publik baik di Indonesia maupun di Malaysia. Ini pertandingan paling seru. Teriakan penonton paling keras. Kerasnya bukan karena saling benci tetapi adu dukung. Beginilah Indonesia dan Malaysia.

Indonesia punya peluang. Tinggal bertahan imbang saja. Sudah lolos semi final. Tetapi untuk bertahan imbang, butuh kerja keras. Kerja keras ini juga yang ditunggu publik Indonesia. Apa daya kerja keras ini tidak membawa kemenangan. Bukan berarti timnas kia tidak berjuang. Mereka sudah berjuang. Hanya saja belum beruntung sehingga kalah.

Harapan publik pupus. Tidak ada lagi harapan untuk menang. Indonesia harus menerima kekalahan. Tak jadi maju ke semi final.

Malaysia tentu senang. Mereka berjuang untuk menang. Dan itu nyata. Tak ada kata gagal untuk mereka. Indonesia mesti mengakui bahwa tim Malaysia memang kuat. Indonesia juga kuat. Hanya saja di bawah Malaysia.

Mental tim Malaysia patut diacungi jempol. Bermula dari kekalahan akhirnya amsuk semi final. Piala AFF 2012. Mental tim kita sebenarnya juga bagus. Dari kekalahan sementara menajdi imbang dengan Laos. Juga, tak takut menghadapi Singapura yang menggetarkan Malaysia pada beberapa hari sebelumnya.

Tetapi, Indonesia mesti banyak berlatih lagi. Terima kasih untuk timnas dan kelompoknya. Mulai dari pelatih, asisten pelatih, dan kru lainnya. Apa pun yang kalian berikan itu menjadi kebanggaan kami rakyat Indonesia.

PA, 2/12/12
GA


Powered by Blogger.