Halloween party ideas 2015

foto oleh Brisa Estelar
Agama kadang-kadang dituding sebagai pemecah kesatuan masyarakat. Banyak kasus di mana agama menjadi alat untuk melecehkan sesama manusia. Agama pada dirinya sendiri mengajarkan hal-hal yang baik. Karena kalau mengajarkan yang jahat, itu bukan agama, dan hampir pasti tidak ada pengikutnya.

Saya dan seorang saudara tua saya baru saja pulang menghadiri acara di lingkungan tempat tinggalnya. Di sana berkumpul banyak orang dan acaranya berjalan lancar. Saya tidak membicarakan pertemuan ini karena sudah jelas bahwa mereka baik-baik saja. Dan, pertemuan ini juga baik-baik saja.

Saya hanya kagum dengan keluarga sahabat tua saya ini. Keluarga ini terdiri atas banyak agama (lebih dari satu). Maksudnya, anggota keluarganya menganut beberapa agama seperti Islam, Katolik, dan Kristen Protestan. Ibunya beragama Katolik tetapi berasal dari keluarga Muslim. Salah satu kakaknya yang Katolik menikah dengan seorang Kristen Protestan. Jadi, istri kakaknya serta anak-anak mereka beragama Kristen Protestan. Salah satu kakaknya lagi beragama Islam.

Ketika ditanya bagaimana kehidupan mereka dalam keluarga ini, mereka menjawab baik-baik saja. Tidak ada masalah. Kalau ada acara keluarga semua anggota keluarga hadir. Berdoa dengan cara masing-masing. Sedangkan kalau acara adat semuanya menggunakan cara yang sama. Kalau mereka berkumpul, mereka bercengkarama satu sama lain, mengenang masa kecil mereka. Tidak ada yang mempersoalkan agama. Ya..satu keluarga banyak agama tetapi tetap bersatu.

Dari sini bisa disimpulkan bahwa agama bukanlah alat pemecah kesatuan umat. Berbeda agama tidak menjadi hambatan untuk berkumpul bersama dalam satu keluarga.

Di Indonesia perbedaan memang tidak bisa dihindari. Inilah risiko hidup dalam keberagamaan baik agama maupun budaya. Jalan keluarnya adalah menerima perbedaan itu sebagai bagian dari kehidupan bersama dan menjadikannya sebagai alat pemersatu. Tidak mungkin saya menolak perbedaan sebab kehidupan saya diwarnai dengan perbedaan. Dalam perbedaan saya lahir, tumbuh, dan berkembang.

Andai, rakyat di negeri tercinta, Indonesia ini hidup harmonis seperti keluarga sahabat saya ini, negeri ini aman, jauh dari konflik agama, konflik budaya yang akhir-akhir ini mengorbankan masyarakat luas. Kenyamanan masyarakat terganggu gara-gara isu perbedaan ini.

Sahabatku…terima kasih untuk perjumpaan malam ini. Keberagaman memberi warna yang indah dalam hidup bersama.

PA, 24/7/2012
Gordi Afri


Post a Comment

Powered by Blogger.